بسم الله الرحمن الرحيم


الخميس، 10 أكتوبر 2013

10 MUWASOFAT TARBIAH - IMAM HASAN AL-BANA


۞ ﺒﺴﻢ ﺍﷲ ﺍﻠﺮﺤﻤٰﻦ ﺍﻠﺮﺤﯿﻢ ۞


10 MUWASAFAT TARBIYAH

1. سليم العقيدة (AKIDAH YANG SEJAHTERA)

Aqidah yang bersih (salimul aqidah) merupakan sesuatu yang harus ada pada setiap muslim. Dengan aqidah yang bersih, seorang muslim akan memiliki ikatan yang kuat kepada Allah Swt dan dengan ikatan yang kuat itu dia tidak akan menyimpang dari jalan dan ketentuan- ketentuan-Nya. Dengan kebersihan dan kemantapan aqidah, seorang muslim akan menyerahkan segala perbuatannya kepada Allah sebagaimana firman-Nya maksudnya:
"Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku, semua bagi Allah Tuhan semesta alam" (QS 6:162).
ini Kerana memiliki aqidah yang salim merupakan sesuatu yang amat penting, maka dalam da’wahnya kepada para sahabat di Makkah, Rasulullah Saw mengutamakan pembinaan aqidah, iman atau tauhid.

Firman Allah SWT dalam surah Azzumar :
" Jika kamu Syirik, maka terbatallah amalan kamu..." (Surah Azzumar: 65)


2. صحيح العبادة (IBADAH YANG BENAR)

Ibadah yang benar (shahihul ibadah) merupakan salah satu perintah Rasul Saw yang penting, dalam satu hadisnya, beliau menyatakan:

 "solatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku shalat."

 Dari ungkapan ini maka dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan setiap peribadatan haruslah merujuk kepada sunnah Rasul Saw. 

3.  متين الخلق (AKHLAK YANG MANTAP)

Akhlak yang mantap (matinul khuluq) atau akhlak yang mulia merupakan sikap dan prilaku yang harus dimiliki oleh setiap muslim, baik dalam hubungannya kepada Allah maupun dengan makhluk-makhluk-Nya. Dengan akhlak yang mulia, manusia akan bahagia dalam hidupnya, baik di dunia apalagi di akhirat. 

Begitu penting memiliki akhlak yang mulia bagi umat manusia, maka Rasulullah Saw diutus untuk memperbaiki akhlak dan beliau sendiri telah mencontohkan kepada kita akhlaknya yang agung sehingga diabadikan oleh Allah di dalam Al- Qur’an, 

Allah berfirman yang ertinya: 
‘Dan sesungguhnya kamu benar- benar memiliki akhlak yang agung’ (QS 68:4).

Sabda Rasulullah S.a.w :

“Mukmin yang paling sempurna imannya, adalah orang yang paling baik akhlaknya” (Hadith riwayat at-Tarmizi)

4.  قوي الجسم (FIZIKAL YANG KUAT)

Kekuatan jasmani (qowiyyul jismi) merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang harus ada. Kekuatan jasmani berarti seorang muslim memiliki daya tahan tubuh sehingga dapat melaksanakan ajaran Islam secara optimal. 

Dakwah adalah berat pada tanggungjawab dan tugasnya, maka di sini perlunya seorang muslim itu tubuh badan yang sihat dan kuat. Rasulullah saw menitikberatkan soal ini, sabdanya:
“Mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih dikasihi Allah dari mukmin yang lemah... (HR. Muslim).

Kita juga hendaklah sentiasa memeriksa kesihatan diri, mengamalkan riadah dan tidak memakan atau minum suatu yang boleh dan diketahui merosakkan badan. 


5.  مثقة الفكر (PEMIKIRAN YANG LUAS)

Intelek dalam berpikir (mutsaqqoful fikri) merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang penting. Kerana itu salah satu sifat Rasul adalah fatonah (cerdas) dan Al-Qur’an banyak mengungkap ayat-ayat yang merangsang manusia untuk berpikir.

Contohnya firman Allah maksudnya: 

Mereka bertanya kepadamu tentang, khamar dan judi. Katakanlah: ‘pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya.’ Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: ‘Yang lebih dari keperluan.’ Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir (QS 2:219). 

Di dalam Islam, tidak ada satupun perbuatan yang harus kita lakukan, kecuali harus dimulai dengan berfikir. Seorang muslim harus memiliki kefahaman islam dan keilmuan yang luas. Cuba kita bayangkan, betapa bahayanya suatu perbuatan tanpa mendapatka pertimbangan pemikiran secara matang terlebih dahulu. 

Allah berfirman maksudnya : 

Katakanlah:Adakah sama orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui?
sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran (QS 39:9).

Seorang muslim perlu berpengetahuan tentang Islam dan maklumat am supaya mampu menceritakan kepada orang lain perihalnya di samping perlu bersumberkan kepada Al-Quran dan Hadis serta ulama’ yang thiqah. Pesan Imam Banna:



Perlu boleh membaca dengan baik, mempunyai perpustakaan sendiri dan cuba menjadi pakar dalam bidang yang diceburi.”


Selain itu, seorang muslim perlu mampu membaca Al-Quran dengan baik, tadabbur, sentiasa mempelajari sirah, kisah salaf dan kaedah serta rahsia hukum yang penting.




6. مجاهدة النفس (BERJUANG MELAWAN HAWA NAFSU)

Berjuang melawan hawa nafsu (mujahadatun linafsihi) merupakan salah satu kepribadian yang harus ada pada diri seorang muslim, karena setiap manusia memiliki kecenderungan pada yang baik dan yang buruk. 


Seorang muslim perlu mempunyai azam yang kuat untuk melawan kehendak nafsunya dan perlu mengutamakan kehendak Islam di samping tidak menghiraukan apa orang lain kata dalam mempraktikkan Islam yang sebenarnya.

 (Dahulukan kehendak Allah, berbanding  kehendak dan hawa nafsu manusia )

Rasulullah Saw bersabda : 


Tidak beragama seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (ajaran islam) (HR. Hakim).

7.  حريص على وقته (MENJAGA ATAS WAKTUNYA)

Pandai menjaga waktu (harishun ala waqtihi) merupakan faktor penting bagi manusia. Hal ini kerana waktu itu sendiri mendapat perhatian yang begitu besar dari Allah dan Rasul-Nya. Allah Swt banyak bersumpah di dalam Al-Qur’an dengan menyebut nama waktu seperti wal fajri, wad dhuha, wal asri, wallaili dan sebagainya. 

Allah Swt memberikan waktu kepada manusia dalam jumlah yang sama iaitu 24 jam sehari semalam. Dari waktu yang 24 jam itu, ada manusia yang beruntung dan ada manusia yang rugi. Bertepatan dengan pepatah ada menyatakan :

‘Lebih baik kehilangan jam daripada kehilangan waktu.’ 

"Ramai orang yang boleh memiliki jam tangan yang tinggi harganya tetapi tidak ramai yang boleh menepati masa yang berharga.."

Waktu merupakan sesuatu yang cepat berlalu dan tidak akan pernah kembali lagi. Oleh karena itu setiap muslim amat dituntut untuk menjaga waktunya dengan baik, sehingga waktu dapat berlalu dengan penggunaan yang efektif, tak ada yang sia-sia.  Nabi Muhammad Saw mengingatkan kepada umat manusia :

Ingat lima perkara sebelum datang lima perkara, iaitu waktu hidup sebelum mati, sihat sebelum sakit, muda sebelum tua, lapang sebelum sibuk dan kaya sebelum miskin.

8. منظم في شئونه (TERSUSUN DALAM URUSANNYA)

Teratur dalam suatu urusan (munzhzhamun fi syuunihi) termasuk kepribadian seorang muslim yang ditekankan oleh Al-Qur’an maupun sunnah. Oleh karena itu dalam hukum Islam, baik yang terkait dengan masalah ubudiyah maupun muamalah harus diselesaikan dan dilaksanakan dengan baik. Ketika suatu urusan ditangani secara bersama-sama, maka diharuskan bekerjasama dengan baik sehingga Allah menjadi cinta kepadanya. Dengan kata lain, suatu udusán dikerjakan secara profesional, sehingga apapun yang dikerjakannya, profesionalisme selalu mendapat perhatian darinya. Bersungguh-sungguh, bersemangat, bersistematik dan berkorban adalah satu usaha yang baik dalam menguruskan sesuatu urusan. Sabda Rasulullah s.a.w :
" Sesungguhnya Allah Sukakan, apabila kamu melakukan sesuatu amalan itu, kamu lakukannya dengan bersungguh-sungguh "


Untuk manfaatkan waktu dengan baik, maka timbulnya keperluan kepada penyusunan dalam segala urusan. Gunakanlah segala masa dan tenaga tersusun untuk manfaat Islam dan dakwah.



9.  قادر على كسب (MAMPU BERDIKARI)

Memiliki kemampuan usaha sendiri  merupakan ciri lain yang harus ada pada seorang muslim. Ini merupakan sesuatu yang amat diperlukan. 

Seorang muslim walaupun kaya, perlu bekerja. Dia juga tidak boleh terlalu mengejar jawatan dalam kerajaan. Dalam keadaan tertentu, meletakkan jawatan dan meninggalkan tempat kerja mengikut keperluan dakwah lebih utama dari gaji dan pendapatan yang diterima. Selain itu, dia hendaklah sentiasa melakukan setiap kerja dengan betul dan sebaiknya (ihsan). Dalam soal kewangan, menjauhi riba dalam semua lapangan, menyimpan untuk waktu kesempitan, menjauhi segala bentuk kemewahan apatah lagi pembaziran.


10. نافع لغيره (BERMANFAAT UNTUK ORANG LAIN)

Bermanfaat bagi orang lain (nafi’un lighoirihi) merupakan sebuah tuntutan kepada setiap muslim. Manfaat yang dimaksud tentu saja manfaat yang baik sehingga dimanapun dia berada,  

Muslim umpama lilin yang membakar diri untuk menyuluh jalan orang lain. Muslim adalah penggerak kepada dakwah dan Islam. Masa depan Islam, hidup dan terkuburnya Islam bergantung kepada muslim. Amal Islam seorang muslim ialah untuk menyelamatkan orang lain daripada kesesatan. Seorang Muslim akan sentiasa merasa gembira bila dapat membantu orang lain. Paling indah dalam hidupnya ialah bila dapat mengajak seorang manusia ke jalan Allah. 

Rasulullah saw bersabda: 

"sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain (HR. Qudhy dari Jabir). 

sahabat...
"jadilah kamu orang yang baik, bila ada disukai, bila tiada dirindui, bila mati ditangisi, janganlah kamu jadi orang yang jahat, bila ada dibenci, bila tiada disukai, bila mati disyukuri"
(sayyidina Ali bin Abi Thalib)

bahantarbiyah.com



ليست هناك تعليقات:

إرسال تعليق